
Pelajaran Relationship dari Violet Lim, Founder Lunch Actually, Matchmaking Agency
CeweQuat, bagaimana jika kamu mendapat kesempatan untuk belajar tentang relationship dari salah satu perempuan founder agensi perjodohan di Asia Tenggara? Hmm, ini yang bisa kamu dapatkan sekarang! CeweQuat.com berhasil mewawancarai Violet Lim, yang merupakan founder Lunch Actually, salah satu agency matchmaking yang paling cepat berkembang di Asia Tenggara. Simak kata-katanya bijaknya yang dikumpulkan setelah bertahun-tahun bergelut di bidang perjodohan!
3 Pelajaran dari Buku “Lessons from 15.000 First Dates”
Setelah beberapa saat menggeluti bisnis perjodohan di perusahaannya, Violet Lim yang berdomisili di Singapura ini menulis buku “Lessons from 15.000 First Dates.” CeweQuat memintanya memilih tiga pelajaran terbaik dari buku ini untuk dibagi kepada kamu semua. Pertama, kamu harus memperbaiki mindset kamu. Apakah kamu percaya bahwa kamu akan bertemu dengan the one, the right one? Atau apakah kamu setiap hari mengatakan pada diri kamu bahwa semua lelaki yang baik itu sudah ada yang punya? Kamu kamu sulit percaya bahwa kamu akan menemui orang yang pas buat kamu, maka kamu akan sulit menemukannya. Kedua, pasangan yang pas tidak akan jatuh dari langit. Sebaiknya kamu menciptakan peluang dan wadah dimana kamu bisa bertemu dengan orang-orang baru. “Dating is a numbers game. If you are not even meeting 10 single men a year, what are the chances you will actually meet the one?” Ketiga, mencari pasangan yang pas harus disertai dengan kesabaran. Jika pada kencan pertama kamu tidak mengalami “fireworks” atau “chemistry”, ketahuilah bahwa kebanyakan pasangan yang menikah juga tidak mengalami hal tersebut ketika mereka pertama kali bertemu. Silakan lanjutkan ke kencan kedua, ketiga dan seterusnya untuk saling mengenal lebih baik lagi. “Give your date a chance, give yourself a chance, give love a chance,” ujarnya berpetuah.
Menentukan Kriteria
Pilihlah 8 hal yang kamu inginkan dari pasangan kamu di masa depan. Kemudian, pilih hanya 3 hal yang kamu butuhkan dari pasanganmu. Kamu akan menyadari bahwa sebenarnya beberapa keinginan kamu adalah kriteria yang superficial dan tidak terlalu berarti untuk memberikan kamu kebahagiaan dalam hubungan jangka panjang. Nah, sebaiknya 3 hal inilah yang menjadi focus kamu ketika mencari pasangan – sebaiknya hal tersebut adalah hal yang tidak akan kamu kompromikan. Selebihnya, jangan biarkan hal-hal tersebut menghalangimu dari orang-orang yang mungkin bisa berpotensi menjadi the Right One.
Selain itu, penting juga untuk keep an open mind. Jangan langsung merasa nggak cocok setelah satu kali kencan. Kamu juga boleh mengenal lelaki lebih jauh sebagai seorang teman dulu, siapa tahu nantinya kalian akan cocok sebagai pasangan juga.
Terakhir, sama seperti kamu memilih lelaki, lelaki juga akan memilih-milih. Pastikan kamu terus berusaha memperbaiki diri kamu sendiri, ya!
Pelajaran dari Pernikahannya
Violet menikah dengan Jamie, lelaki teman kuliahnya yang kemudian menjadi partner bisnisnya juga di Lunch Actually. Dari pernikahannya, Violet belajar bahwa pernikahan selalu membutuhkan “conscious effort to make time for the two of us, however hecting things are at work.” Violet jarang sekali travel pada saat weekend, kecuali memang sangat perlu. Jika di hari kerja mereka mengejar kualitas waktu bersama, maka di waktu weekend mereka mengejar kuantitas waktu bersama. Selain itu, ia juga selalu berusaha kompromi. Ketika banyak perselisihan karena perbedaan pendapat dalam urusan pekerjaan, mereka berusaha mengambil keputusan berdasarkan apa yang akan lebih cocok dan lebih tepat untuk perusahaan mereka. Intinya, “marriage is about being in this together. We don’t believe in blaming each other or pointing fingers, so it’s important to keep an open communication.”
Menentukan Kecocokan
Buat Violet, kecocokan adalah tentang berbagi nilai hidup. Seorang perempuan yang ingin tinggal dekat keluarga tidak akan cocok dengan lelaki yang tidak menyukai campur tangan keluarga dalam hidupnya. Hal tersebut akan menimbulkan konflik di masa depan.
Sedangkan untuk factor yang sebaiknya tidak dilihat untuk masalah kecocokan adalah misalnya seberapa ganteng atau tinggi badan seseorang. “Chemistry” juga merupakan hal yang salah untuk mengukur kecocokan. “Good looking and chemistry are just added bonus,” katanya.
Ia menilai bahwa setelah beberapa waktu, kita akan mendapati bahwa karakter seperti seberapa baik kelakuannya, seberapa besar rasa hormatnya, kesetiaan, dan kesopanannya akan sangat berarti untuk sebuah hubungan. Hal-hal itulah yang akan bisa membuat hubungan dan pernikahan awet terus.
Yang Dicari Para Lelaki
“We ran a dating survey in which we asked single men what would attract them to a woman. Majority said ‘sense of humor’. See, generally men are attracted to people who are positive and happy – one of men’s biggest turnoff is when a woman complains about anything and everything under the sun. So I always advise my singles to keep a smile when they are on a date!”
Pelajaran Tentang Cinta Untuk Anak-anaknya
CeweQuat menanyakan Violet, jika ia harus menulis sebuah surat untuk anak-anaknya tentang love and relationship, apa yang akan ditulisnya? Ini jawabannya:
Love is not a feeling, it is a commitment. Marriage is not finding someone that you love passionately right now. It is about finding someone that you can fall in love with over and over again. Someone who is your Best Friend. Someone whom you can imagine yourself growing old with. Looks do not last forever, wealth can be lost overnight. Ultimately, will this person be willing to be a witness for your life, the ups and the downs, and be your life champion, cheerleader and your rock? Mummy have found this person in your daddy. I hope you find your true love too.