
- A woman’s must have is a deep hunger for knowledge
Surat Kartini kepada Prof. Anton dan Nyonya, 4 Oktober 1901:
“Kami disini memohon diusahakan pengajaran dan pendidikan anak-anak wanita, bukan sekali-kali karena kami menginginkan anak-anak wanita itu menjadi saingan laki-laki dalam hidupnya. Tapi karena kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum wanita, agar wanita lebih cakap melakukan kewajibannya yang diserahkan alam (sunatullah) sendiri ke dalam tangannya : menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama-tama”.
- Marry the guy who will support your dreams
Banyak orang yang mungkin menyayangkan bahwa Kartini akhirnya harus menikahi *secara paksa* seorang pria yang berusia jauh lebih tua darinya dan sudah menikah tiga kali sebelumnya, ketika membaca kisah hidupnya.
Tetapi, mungkin Kartini punya alasan tersendiri kenapa ia setuju menikahi pria tersebut.
Sejak menikah dengan pria itulah, ia bisa mewujudkan mimpinya mendirikan sekolah khusus perempuan. Dan suaminya sendiri sangat mendukung dengan apa yang ingin ia capai.
RulaWoman, take note. Jangan dengarkan apa yang orang lain katakan tentang pasangan pilihanmu dan jangan juga pusing bahwa ternyata dia bukan seideal bayanganmu tentang seorang pasangan hidup. Mungkin umurnya tidak pas. Mungkin sejarah masa lalunya tidak begitu sesuai dengan keinginanmu. Tetapi kalau dia memang bisa membantumu mewujudkan mimpimu dan sangat mendukung cita-citamu secara tulus, mungkin dia memang patut dipertimbangkan.
- Be proud of how you think and how you act, and not anything else.
Surat Kartini kepada Stella, 18 Agustus 1899
“Bagi saya hanya ada dua macam keningratan, keningratan fikiran (fikroh) dan keningratan budi (akhlak). Tidak ada manusia yang lebih gila dan bodoh menurut persepsi saya dari pada melihat orang membanggakan asal keturunannya. Apakah berarti sudah beramal sholih orang yang bergelar macam Graaf atau Baron?… Tidaklah dapat dimengerti oleh pikiranku yang picik ini,…”
- You don’t have to sacrifice your femininity to be awesome at life
Surat Kartini kepada Nyonya Abendon, Agustus 1900
“Kita dapat menjadi manusia sepenuhnya, tanpa berhenti menjadi wanita sepenuhnya”.
- As a woman, know who you should worship (hint: it’s not men)
Surat Kartini kepada Nyonya Abendanon, 12 Oktober 1902:
“Dan saya menjawab, tidak ada Tuhan kecuali Allah. Kami mengatakan bahwa kami beriman kepada Allah dan kami tetap beriman kepada-Nya. Kami ingin mengabdi kepada Allah dan bukan kepada manusia. Jika sebaliknya tentulah kami sudah memuja orang dan bukan Allah”.
Sumber:
http://uniqpost.com/73774/mengenang-r-a-kartini-lewat-10-ungkapan-isi-surat-suratnya/
http://www.portalsejarah.com/sejarah-singkat-perjuangan-ra-kartini-semasa-hidupnya.html