Belakangan ini, banyak tuduhan yang mengarah kepada gaya kepemimpinan presiden Republik Indonesia, Jokowi. Jokowi dianggap sebagai diktator. Benarkah seperti itu? Di balik berbagai kritik yang menimpanya, masih banyak sekali pelajaran dari gaya kepemimpinan Presiden Republik Indonesia yang bisa diimplementasikan untuk peningkatan karir kamu. Nah, inilah saatnya untuk menilik kembali gaya kepemimpinan Jokowi. Tentunya, bukan seorang pria biasa yang bisa dengan cepat terus-menerus meningkatkan karir politiknya dari walikota sebuah kota kecil di Jawa Tengah, menjadi gubernur ibukota negara dan kemudian menjadi Presiden. Disini, saya bukan mau menafikan kekuatan politik yang menjadi back-up naiknya nama Jokowi. Saya hanya ingin mengingatkan bahwa sebagus apapun promosinya, untuk keberhasilan, sesuatu tetap perlu punya substansi. And I think we can all learn a thing or two about substance from this man.
1. Melejit dengan Kelebihan Diri Sendiri
Salah satu alasan karir politik Jokowi melesat dengan cepat adalah implementasi konsep ‘blusukan’ yang dilakukannya. Dengan menjadikan ‘blusukan’ sebagai salah satu ciri khasnya, maka Jokowi terlihat menonjol di antara politisi lainnya. Blusukan bukanlah sesuatu yang biasa dilakukan oleh politisi, namun tidak bisa dipungkiri, bahwa cara ini sangat sesuai dengan kepribadiannya. Selain itu, praktik blusukan ini merupakan suatu hal yang sudah sering dilakukannya semenjak menjadi seorang pebisnis furnitur di Solo. Berangkat dari latar belakang sebagai seorang pedagang yang terbiasa berkomunikasi dengan berbagai pihak, dan pembawaannya yang simpel dan sederhana, Jokowi tahu sekali kelebihannya yang mudah berbaur dengan berbagai kalangan. Dengan kelebihannya ini, Jokowi mampu mendengar berbagai perspektif, menjadi pendengar yang baik, mencari jalan tengah yang sesuai, dan memecahkan berbagai masalah yang ada di wilayahnya. Praktik blusukan ini juga mampu memberikan rasa was-was untuk para pejabat publik dan pegawai negeri yang dibawahinya, dan mendorong mereka untuk terbiasa bersikap mematuhi aturan dan jujur dalam melakukan pekerjaan.
Implementasi untuk peningkatan karir:
Belajar dari gaya kepemimpinan Jokowi dan konsep blusukan, carilah satu hal yang merupakan ciri khas, kekuatan, atau hal positif dari diri kamu yang berbeda dari kebiasaan atau pakem yang ada di industri kamu. Lalu, gunakan hal tersebut untuk memberikan kontribusi yang nyata dalam mewujudkan visi atau target dalam pekerjaan, memecahkan masalah yang ada di kantor, ataupun menciptakan sesuatu yang baru dalam industri kamu. Be known for something uniquely you, but that is good. Hal ini bisa membantu kamu mencapai peningkatan karir.
2. Memecahkan Kebuntuan
Kesuksesan Jokowi berawal dari kebiasaannya mengunjungi orang-orang yang terlibat masalah, mendengarkan masalah, membicarakannya sampai semua pihak sepakat akan solusinya. Salah satu keberhasilan Jokowi yang membuatnya melejit di Solo adalah ketika ia berhasil membuat pedagang kecil di Taman Banjarsari, Solo, pindah ke sebuah taman pusat yang baru, di tengah besarnya kritikan, di tengah besarnya keraguan karena pemerintah sebelumnya mengumpulkan uang dari para pedagang, namun uangnya malah hilang. Ia berhasil melakukannya setelah melakukan sekitar 75 kali diskusi.
Prestasi lainnya adalah bagaimana ia bisa membuat birokrasi di Solo menjadi terkomputerisasi. Sebuah pencapaian yang sepertinya sederhana, namun, kenyataannya, sebelumnya tidak ada yang pernah berhasil melakukannya.
Begitu juga ketika ia pindah berkarir politik di ibukota Jakarta. Mengosongkan daerah padat dan memindahkan para penduduk yang tinggal di kawasan kumuh di pinggir kali ke sebuah perumahan permanen di Jakarta, membuatnya berhasil mengurangi banjir. Ia juga berhasil mewujudkan ide pembangunan Mass Rapid Transit, yang sebenarnya telah dibicarakan dari sekitar 25 tahun yang lalu. Lagi-lagi, hal tersebut sebelumnya tidak pernah terjadi. “The thing that sustains his popularity is that he actually delivers,” ujar Kevin Evans, yang menjalani situs Pemilu.asia, sebuah situs tentang politik di Indonesia.
Implementasi untuk peningkatan karir:
Lihat sekitar dan rasakan apa masalah yang dirasa paling mengganggu, banyak dibicarakan, namun belum pernah berhasil dipecahkan atau dilakukan apa-apa sebelumnya. Lalu pikirkan caranya atau mulailah pergerakan memecahkan solusi secara bersama-sama. Belajar sabar dalam menghadapi dan mengoordinasi dengan orang lain. Jokowi pun membutuhkan 75 diskusi untuk mendapatkan pencapaiannya di Solo. Jika terus menerus dilakukan, maka kamu akan dikenal sebagai seseorang yang bisa memecahkan masalah, sebuah keahlian yang tentunya sangat diperlukan. Menurut laporan The Future of Jobs yang diterbitkan oleh World Economic Forum, lima skill yang paling dibutuhkan di tahun 2020 adalah complex problem solving, critical thinking, creativity, people management, and coordinating with others. Semuanya skill yang telah ditunjukkan oleh Jokowi, mampu membawanya sebagai orang nomor satu di Indonesia.
3. Relatable
Gaya kepemimpinan Jokowi bekerja dengan efektif sebagian besar karena pembawaannya yang sangat relatable. Jokowi mampu mengomunikasikan empatinya. Ia juga terlihat begitu sederhana, sehingga kebanyakan rakyat Indonesia mampu melihatnya sebagai “for the unimportant people, like us”. Kemampuan Jokowi untuk bisa relatable ini juga mencakup hal-hal seperti kesukaan pribadinya. Seperti banyak rakyat Indonesia lainnya, ia juga suka band metal seperti Megadeth, Metallica, dan lain-lain. Satu hal lagi yang sering dilakukannya ketika menghadapi kritikan dan tuduhan adalah menjawabnya dengan humor. Humor adalah salah satu cara masyarakat Indonesia bersosialisasi, dan membangun relasi. Semua citra yang dibangunnya membuat kebanyakan rakyat Indonesia mampu melihat Jokowi sebagai sosok yang humanis, sehingga mereka pun lebih mudah untuk menyukainya.
Implementasi untuk peningkatan karirmu:
Pahami dunia, kebiasaan, cara berpikir, cara bersikap, dan standard yang berlaku di industri kamu. It’s good to be special and stand out, tetapi tentunya kalau kamu terlalu berbeda, akan sulit untuk melaju dalam karirmu. Tentu kamu butuh sesuatu yang membuat orang-orang di sekitarmu merasa bahwa kamu memang “nyambung” dan paham sekali dengan duniamu. Before you want to break the rules, first you need to understand the rules and know how to implement it.
Sumber:
http://www.smh.com.au/lifestyle/joko-widodo-man-with-a-mission-20140608-39rui.html
https://www.weforum.org/agenda/2016/01/the-10-skills-you-need-to-thrive-in-the-fourth-industrial-revolution/
https://newrepublic.com/article/118613/indonesia-election-results-2014-joko-jokowi-widodo-nail-biter
Photo source